
Kemudian seni tulis menulis, dalam keadaan tertentu(yang sayangnya tidak setiap saat), saya terkadang bisa merangkai kata kata sebegitu rupa sehingga berubah menjadi alunan cerita yang memiliki jalinan teratur dari prolog hingga epilog.
Yang sangat disayangkan adalah, dari jaman ketika saya masih bocah, keluarga saya memberikan doktrin kepada saya bahwa menjadi seniman bukanlah sebagai sesuatu yang bisa menjadi jalan dan pegangan hidup yang tegas, mereka memberikan banyak contoh contoh seniman yang hidupnya jauh dari kata berkecukupan dan tidak seberuntung seniman seniman tenar seperti cerminan popularitas para selebriti dengan gelimangan harta.
Sehingga kini saya hanya memanfaatkan sedikit darah seni ini sebagai hobi belaka, hanya untuk di ekspresikan dalam kalangan pribadi, sekedar melampiaskan hasrat berseni yang seakan menggelinjang dengan teramat liarnya jika sudah lama tak terjamah.....
Ah... mungkin kelak, jika saya sudah memiliki anak, saya akan perhatikan bakat seninya, dan mencoba mendukungnya dan memberikan arahan yang benar untuk memberikan kesempatan potensinya untuk memancar.....
Karena seni itu energi hidup yang memberikan hidup kekuatan untuk mencari lekuk lekuk indah dari sisi lain penjuru jagat semesta ini.....